Cicilan Rumah Subsidi Akan Lebih Murah?

keepgray.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sedang mengkaji kemungkinan penurunan cicilan rumah subsidi menjadi Rp600 ribu per bulan.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menyatakan bahwa rencana ini masih dalam tahap pengkajian, tetapi dia meyakini bahwa hal ini dapat terwujud. Sri menyampaikan hal ini di Lobi Nobu Bank, Lippo Mall Nusantara, Jakarta, pada Senin (16/6). Menurutnya, berbagai masukan dari stakeholder menunjukkan bahwa dengan harga yang lebih murah, cicilan juga dapat didorong menjadi lebih terjangkau, sekitar Rp600 ribu hingga Rp700 ribu per bulan.

Berdasarkan simulasi cicilan KPR rumah subsidi yang dipaparkan oleh BP Tapera, cicilan per bulan saat ini berada pada rentang Rp1 juta hingga Rp2,5 juta, tergantung pada lokasi dan tenor cicilan. Sebagai contoh, untuk rumah subsidi di Jabodetabek seharga Rp185 juta, cicilan per bulannya adalah Rp1,9 juta untuk tenor 10 tahun, Rp1,4 juta untuk tenor 15 tahun, dan Rp1,2 juta untuk tenor 20 tahun.

Sri belum dapat memastikan kapan cicilan rumah subsidi sebesar Rp600 ribu per bulan dapat diterapkan. Ia juga belum menjelaskan apakah tenor cicilan akan diperpanjang seiring dengan pemangkasan jumlah cicilan. Menurutnya, pemerintah perlu berkomunikasi dengan pihak perbankan sebagai penyalur kredit.

Lebih lanjut, Sri menjelaskan bahwa perhitungan-perhitungan sedang dieksplorasi dan disimulasikan. Pemerintah berharap cicilan rumah subsidi dapat lebih rendah dibandingkan dengan harga cicilan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang berlaku saat ini.