DKI Bangun PLTSA, Listrik Dijual ke PLN

keepgray.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) sebagai solusi pengelolaan sampah jangka panjang sekaligus penyediaan energi bersih. Listrik yang dihasilkan dari PLTSA ini akan dijual langsung ke PLN tanpa menggunakan skema *tipping fee*.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan di Balai Kota Jakarta pada Senin (16/6/2025), bahwa pembangunan PLTSA ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden. Jumlah PLTSA yang akan dibangun bisa mencapai empat atau lima unit. Dengan teknologi yang semakin efisien, PLTSA tidak lagi memerlukan insentif seperti dulu dan listrik yang dihasilkan akan disalurkan melalui PLN.

Pramono Anung menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan di Singapura, Hanoi, dan Tiongkok membuat pengoperasian PLTSA lebih mudah dan ekonomis. Jakarta memiliki potensi energi berkelanjutan dari sekitar 7.700 ton sampah per hari dan stok sampah mencapai 55 juta ton.

Proyek PLTSA ini juga diharapkan mendukung pembangunan proyek tanggul raksasa atau *giant sea wall*. Pendapatan dari penjualan listrik akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur tersebut.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang menunggu peraturan presiden (perpres) sebagai dasar hukum untuk memulai pembangunan keempat PLTSA.

Sebelumnya, Pramono menyebutkan bahwa sumber dana untuk *giant sea wall* juga bisa berasal dari pajak. Pemerintah Provinsi Jakarta akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin.

Pramono menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara di Future Talk feat Endgame ‘What’s Jakarta’s Future?’ di Taman Ismail Marzuki, Minggu (15/6). Ia menambahkan bahwa pengelolaan sampah menjadi energi listrik adalah salah satu sumber pendapatan Jakarta yang akan digunakan untuk pembangunan proyek tersebut.

Dengan membangun empat PLTSA yang masing-masing memiliki kapasitas 2.500 ton per hari, Jakarta berpotensi menghasilkan sekitar 1.500 megawatt listrik. Hal ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah, memenuhi kebutuhan listrik, mengurangi pencemaran, dan menghasilkan pendapatan bagi Jakarta yang sebagian akan digunakan untuk membangun *giant sea wall*.