keepgray.com – Hari Raya Idul Adha 2025, atau yang juga dikenal sebagai Lebaran Haji, diperkirakan akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Dengan demikian, terhitung dari hari ini, Minggu (25/5/2025), umat Islam memiliki waktu sekitar 12 hari untuk mempersiapkan ibadah kurban, yang menjadi salah satu inti perayaan hari besar tersebut. Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah sebagai momen mengenang kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Meskipun pemerintah belum secara resmi menetapkan tanggal pasti Idul Adha 2025 yang akan diumumkan melalui sidang isbat, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) melalui Kalender Hijriah 2025 telah memperkirakan Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada 6 Juni 2025. Prediksi ini sejalan dengan penetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Maklumat Nomor: 1/MLM/I.0/E/2025 mengenai hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H, yang juga menetapkan 6 Juni 2025 sebagai tanggal Idul Adha. Waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan oleh umat muslim untuk mencari hewan kurban yang sesuai syariat, mengingat aktivitas jual beli hewan kurban biasanya akan meningkat menjelang hari raya.
Pemerintah juga telah menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama terkait Idul Adha 2025. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024, jadwal libur dan cuti bersama adalah sebagai berikut:
* Jumat, 6 Juni 2025: Libur nasional Idul Adha 2025
* Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
* Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
* Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha 2025
Ibadah kurban saat Idul Adha memiliki sejarah panjang yang berakar pada kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Menurut Sayyid Sabiq dalam karyanya *Fiqih Sunnah*, ibadah kurban disyariatkan untuk mengenang pengorbanan keduanya. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an Surat As-Saffat ayat 102-107, sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Tahlili Kementerian Agama Jilid 8.
Dikisahkan, Nabi Ibrahim AS yang telah lanjut usia dikaruniai putra bernama Ismail AS. Allah SWT kemudian menguji Nabi Ibrahim AS melalui mimpi untuk menyembelih putra kesayangannya itu. Dengan berat hati, Nabi Ibrahim AS menyampaikan perintah tersebut kepada Ismail, yang dengan penuh ketulusan dan ketaatan menerima serta siap menjalankan perintah Allah SWT. Saat Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan penyembelihan, Allah SWT menggantinya dengan seekor kambing besar sebagai tebusan. Menurut Ibnu Katsir dan Ibnu Abbas RA, kambing tersebut berasal dari surga.
Peristiwa ini menjadi asal mula ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha, di mana Nabi Ibrahim AS menyembelih kambing sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT. Kisah ini mengajarkan umat Islam tentang makna pengorbanan, ketulusan, dan keikhlasan dalam beribadah serta meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Wallahu a’lam.