KBRI Tehran Siaga 2 Pasca Serangan Israel-Iran

keepgray.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mencatat sebanyak 386 Warga Negara Indonesia (WNI) berada di Iran di tengah meningkatnya ketegangan dan saling balas serangan antara Iran dan Israel. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tehran telah meningkatkan status siaga menjadi level 2 dan mengimbau seluruh WNI di Iran untuk meningkatkan kewaspadaan.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyatakan bahwa KBRI Tehran telah menetapkan status Siaga 2. Pihaknya mengimbau para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, terus memantau perkembangan situasi, dan menjaga komunikasi dengan KBRI Tehran. WNI juga diminta untuk segera menghubungi hotline KBRI Tehran jika menghadapi situasi darurat.

Menurut catatan Kemlu, mayoritas dari 386 WNI di Iran adalah pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di kota Qom. KBRI Tehran secara intensif terus menjalin komunikasi dengan para WNI dan meminta mereka untuk tetap tenang. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban serangan.

Selain di Iran, Kemlu juga mencatat keberadaan 187 WNI di Israel, yang sebagian besar berada di wilayah Arava, Israel selatan. Seluruh WNI di wilayah tersebut dilaporkan dalam kondisi selamat.

Eskalasi konflik antara Iran dan Israel mencapai puncaknya setelah Israel melancarkan serangan ke pusat Tehran pada Jumat (13/6/2025). Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan akan melakukan serangan balasan setelah sejumlah fasilitas nuklir dan militer Iran menjadi sasaran.

Sebagai respons, Teheran melancarkan serangan balasan dengan menggunakan sejumlah drone dan rudal pada Jumat malam dan Sabtu pagi (14/6/2025), yang menargetkan wilayah Israel.

Pada Sabtu dini hari, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan yang menyasar sistem pertahanan udara Iran, termasuk lokasi peluncuran rudal, dengan tujuan melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.

Pada Senin (16/6), Iran menginformasikan kepada mediator Qatar dan Oman bahwa pihaknya menolak negosiasi gencatan senjata saat negaranya masih diserang oleh Israel. Iran menegaskan tidak akan melakukan perundingan dalam kondisi agresi. Seorang pejabat Iran yang berbicara dengan syarat anonim menyatakan bahwa Iran hanya akan melakukan negosiasi serius setelah memberikan tanggapan terhadap serangan awal Israel.