keepgray.com – Israel dan Iran saling melancarkan serangan rudal yang menargetkan kilang minyak di kedua negara. Kementerian perminyakan Iran melaporkan bahwa kilang minyak di Isfahan diserang oleh Israel, namun operasional kilang tetap berjalan penuh.
Kantor berita semi-resmi ISNA mengutip pernyataan yang menyebutkan bahwa seluruh unit operasional, fasilitas, dan departemen kilang minyak berada dalam kondisi stabil, serta karyawan terus berupaya melanjutkan produksi dan penyediaan bahan bakar tanpa gangguan.
Di sisi lain, Iran juga menyerang kilang minyak Haifa di Israel, menyebabkan kerusakan. Perusahaan Israel, Bazan, yang mengoperasikan kilang minyak tersebut, menyatakan bahwa terjadi kerusakan “lokal” pada jaringan pipa dan jalur transmisi di kompleks kilang selama serangan Iran. Meski kilang minyak tetap beroperasi, beberapa fasilitas lain ditutup dan implikasi kerusakan masih dalam penilaian. Media Israel melaporkan bahwa pasukan Iran menembakkan sekitar 80 rudal ke Israel, termasuk 40 di bagian utara negara itu, tempat Haifa berada.
Ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran dinilai tidak akan berdampak langsung terhadap perekonomian maupun iklim usaha di Indonesia karena volume perdagangan antara Indonesia dengan kedua negara tersebut sangat minim. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, menyatakan bahwa dampak lebih terasa karena pengaruhnya terhadap perekonomian global, seperti kenaikan harga minyak dunia yang dapat meningkatkan biaya logistik.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anindya Bakrie, menyoroti bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat menjadi tantangan terhadap iklim usaha di Indonesia, terutama terkait pengiriman tenaga kerja Indonesia ke wilayah-wilayah di Timur Tengah, yang memerlukan perhatian lebih terhadap keamanan para pekerja migran.