Mesir Cegah Pawai Aktivis ke Gaza

keepgray.com – Mesir menghalangi ribuan aktivis yang hendak berpartisipasi dalam pawai menuju Gaza, sebagai upaya mencegah mereka mencapai perbatasan dan menentang blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan.

Otoritas Mesir dan para aktivis melaporkan bahwa puluhan orang yang berencana berjalan melintasi Semenanjung Sinai telah dideportasi, meski penyelenggara menyatakan tidak akan membatalkan acara tersebut.

Para demonstran telah berencana selama berbulan-bulan untuk berjalan kaki sekitar 50 kilometer dari kota Arish ke perbatasan Mesir dengan Gaza pada hari Minggu, dengan tujuan menarik perhatian pada krisis kemanusiaan di Gaza dan “menciptakan tekanan moral dan media internasional” untuk membuka penyeberangan Rafah dan mencabut blokade yang menghalangi masuknya bantuan.

Para aktivis mengklaim telah berkoordinasi dengan kedutaan besar Mesir di berbagai negara asal peserta, namun pihak berwenang menyatakan izin untuk pawai tersebut belum diperoleh.

Seorang pejabat Mesir melaporkan bahwa lebih dari 30 aktivis, sebagian besar membawa paspor Eropa, dideportasi saat tiba di Bandara Internasional Kairo dalam dua hari terakhir. Pejabat tersebut menyatakan bahwa para aktivis bermaksud melakukan perjalanan ke Sinai Utara “tanpa memperoleh otorisasi yang diperlukan,” seperti dilansir Euro News.

Situasi ini memberi tekanan pada negara asal para aktivis, yang khawatir warga negara mereka ditahan.

Seorang pejabat diplomatik Prancis menyatakan bahwa Prancis “berhubungan erat” dengan otoritas Mesir terkait warga negara Prancis yang ditolak masuk ke Mesir atau ditahan, guna memastikan “perlindungan konsuler.”

Pejabat tersebut menambahkan bahwa para peserta berisiko ditangkap karena melakukan demonstrasi tanpa izin di wilayah sensitif seperti Semenanjung Sinai. Pejabat tersebut berbicara secara anonim karena tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang masalah diplomatik yang sensitif.

Mesir secara terbuka mengecam pembatasan bantuan yang masuk ke Gaza dan berulang kali menyerukan diakhirinya perang.