keepgray.com – Presiden Israel Isaac Herzog menyerukan kepada para pemimpin negara-negara G7 untuk bekerja sama dengan Israel dalam menghadapi ancaman nuklir Iran, saat mengunjungi lokasi serangan rudal Iran di sebuah gedung apartemen di Bat Yam yang menewaskan enam warga Israel dan melukai puluhan lainnya.
Herzog menyatakan bahwa serangan terhadap Bat Yam, salah satu kota yang dibombardir oleh rudal Iran, menjadi sinyal bahwa Israel tidak mampu menghadapi Iran sendirian. “Saya menyerukan kepada para pemimpin G7 yang akan bersidang besok di Kanada: Mereka semua harus bersama kita, karena jika Anda ingin mengeluarkan senjata nuklir, lebih baik bekerja sama, bersama kita, dan memastikan bahwa Iran tidak mencapai kemampuannya – dan bahwa kawasan kita dapat bergerak menuju perdamaian dan dialog serta hidup berdampingan dan pemulihan hubungan,” ujarnya, seperti dilansir Times of Israel.
Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh, yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, dan Amerika Serikat, akan bertemu dalam sebuah pertemuan puncak di Alberta, Kanada. Pertemuan ini diselenggarakan oleh presidensi G7 Kanada tahun ini.
“Tujuan kami adalah untuk mengubah realitas di Timur Tengah. Tidak mungkin kekaisaran jahat akan terus menyerang dan menyerang, mengirimkan proksi dan terornya, misilnya, dan tentu saja, mengembangkan kemampuan nuklir, yang merupakan kemampuan paling berbahaya bagi umat manusia. Jadi, kami tidak hanya membela Israel, tetapi juga Timur Tengah, umat manusia itu sendiri, perdamaian dunia,” kata Herzog. Ia menambahkan bahwa Iran telah memutuskan untuk menyerang warga sipil di mana pun dan apa pun yang terjadi, dan Israel akan terus membela diri.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, yang juga mengunjungi lokasi bangunan runtuh di Bat Yam, menyatakan bahwa Israel “berdamai” dengan konsekuensi serangan Iran karena Israel “diwajibkan” untuk menyerang program nuklir Teheran. “Kami telah lama bekerja dalam kampanye melawan Iran. Jelas bagi kami semua bahwa senjata nuklir Iran adalah hal paling serius yang dapat terjadi dan oleh karena itu kami memperhitungkan apa yang dapat terjadi jika ada senjata nuklir Iran,” kata Ben Gvir.