Infrastruktur: Bukan Hanya Perlu, tapi Kedaulatan

keepgray.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur nasional saat ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan, tetapi juga menjadi perwujudan kedaulatan bangsa. Hal ini disampaikan AHY dalam keterangan tertulis pada penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Sabtu (14/6/2025).

“Pembangunan tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan, tetapi menjadi perwujudan dari kedaulatan. Kami menyebutnya infrastruktur sebagai strategi negara,” kata AHY.

AHY menambahkan, pembangunan saat ini bukan sekadar kelanjutan, melainkan kebangkitan. Ia juga menyinggung perbandingan pembangunan infrastruktur masa lalu dan masa kini, dengan menekankan bahwa setiap era memiliki tantangan dan pendekatannya masing-masing.

Menurut AHY, Presiden Prabowo Subianto selalu mengingatkan pentingnya menghargai fondasi yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya dan setiap progres yang telah dicapai. Di bawah kepemimpinan Prabowo, pembangunan diarahkan untuk menjadi lebih strategis dan berdampak jangka panjang.

“Hari ini, bangsa ini bukan sekadar membangun lebih banyak, tetapi membangun lebih strategis, lebih berdaulat, lebih berdampak, dan lebih berpihak pada masa depan,” ujarnya. “Jika dulu pembangunan didesain untuk mengakselerasi perekonomian, hari ini kita desain untuk keberlanjutan, keadilan, dan kemakmuran jangka panjang.”

AHY menekankan bahwa arah pembangunan nasional saat ini adalah bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas. Ia menegaskan bahwa fondasi yang dibangun saat ini akan menjadi tonggak sejarah bagi kebangkitan bangsa.

Dalam sambutannya, AHY juga menyatakan komitmennya untuk menjalankan semua mandat Presiden, termasuk memastikan pembangunan di seluruh wilayah berjalan secara terintegrasi. “Untuk itu, kami siap menjalankan segala mandat dari Bapak Presiden untuk memastikan bahwa tidak ada lagi pembangunan yang terfragmentasi. Semua harus terkoneksi, terintegrasi, dan saling menguatkan,” pungkasnya.

Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan. Lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan, turut berpartisipasi. ICI 2025 menjadi platform kolaborasi internasional dengan kehadiran investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.