Muara Angke: Kondisi Permukiman & Tanggul Rob

keepgray.com – Banjir rob masih menjadi masalah di wilayah permukiman Muara Angke, Jakarta Utara, tempat pemerintah berencana membangun tanggul sebagai solusi.

Pada Sabtu (14/6/2025) pukul 12.00 WIB, aktivitas warga Muara Angke tetap berjalan seperti biasa di tengah banjir rob yang melanda Jalan Dermaga Ujung. Sepeda motor melintasi banjir setinggi sekitar 10 cm. Lokasi permukiman warga hanya berjarak sekitar 200 meter dari laut, dengan rumah-rumah dibangun lebih tinggi dari jalan untuk mencegah air masuk.

Warga Muara Angke telah terbiasa menghadapi banjir rob. Sri (46), seorang warga yang sudah 20 tahun tinggal di sana, mengatakan bahwa banjir hampir terjadi setiap hari. “Ya sudah biasa di sini sih. Sudah biasa, sudah nggak kaget,” ujarnya. Ia mengaku tidak berniat pindah karena masalah biaya sewa tempat tinggal baru.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengunjungi lokasi pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di Muara Angke. Ia menargetkan pembangunan tanggul sepanjang 1,4 kilometer ini selesai pada Desember mendatang.

Pramono menjelaskan bahwa pembangunan tanggul ini adalah bagian dari dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap program *giant sea wall* yang digagas pemerintah pusat, sebagai langkah jangka menengah. “Pemerintah Jakarta memulai hal baru untuk penanganan yang bersifat jangka menengah terlebih dahulu. Hari ini kita akan bangun tanggul kurang lebih 1,4 kilometer,” katanya pada Kamis (11/6).

Tanggul mitigasi banjir rob ini memiliki elevasi awal 1,8 meter dan akan ditingkatkan menjadi 2,5 meter, dengan target selesai pada Desember 2025.