keepgray.com – Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama Asosiasi Perusahaan Truk Indonesia (Aptrindo) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) menggelar sosialisasi larangan truk mengangkut muatan over dimension dan overload di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Sosialisasi ini berlangsung di Ruang Rapat Utama Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (12/6/2025).
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing menjelaskan bahwa Aptrindo dan Asdeki adalah dua asosiasi penting dalam sektor transportasi dan logistik.
Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP Martha Catur menyinggung kejadian macet panjang yang sempat terjadi di kawasan pelabuhan. “Setelah sempat terjadi kemacetan, kami menyadari perlunya sinergi yang erat antara Polri dan seluruh pihak terkait untuk mencegah terulangnya hal serupa,” ujar Martha kepada wartawan, Jumat (13/6).
AKBP Martuasah berharap sinergi antara kepolisian dengan pelaku transportasi logistik perlu ditingkatkan demi kelancaran arus logistik di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua DPD Asdeki DKI Jakarta, Abdul Yacub, mengaku prihatin terhadap terjadinya waktu tunggu yang panjang di sejumlah depo yang menjadi salah satu penyebab kemacetan. “Saat ini waktu tunggu bisa mencapai 8 hingga 12 jam. Kami ingin menyuarakan permasalahan ini secara terbuka agar bisa dicari solusi bersama. Masalah bukan hanya di depo, tapi juga perilaku pengemudi seperti parkir sembarangan atau berhenti hanya untuk mengisi e-Toll,” jelasnya.
Kepala Unit Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Berlalu Lintas (Kanit Kamseltibcarlantas) Ipda Suhendra memberikan pemahaman tentang dampak over dimension.
AKBP Martuasah menekankan Polres Pelabuhan Tanjung Priok berkomitmen mendukung perbaikan sistem transportasi di pelabuhan. Dia juga mengimbau para pelaku usaha untuk melakukan peremajaan kendaraan dan mengedukasi pengemudi terkait keselamatan berkendara.
Martuasah mengusulkan pembentukan grup komunikasi antar-stakeholder agar pertukaran informasi dan penanganan masalah dapat lebih cepat. Dia menekankan sosialisasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya serius untuk menciptakan lalu lintas yang tertib, aman, dan lancar di wilayah pelabuhan. Tujuan sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran pengemudi tentang pentingnya keselamatan berkendara, mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan SOP, serta mendorong penerapan sistem manajemen mutu dalam operasional transportasi barang.
Perwakilan Jasa Marga yang hadir sepakat dengan Martuasah soal pentingnya edukasi berkendara yang aman, didasari peningkatan angka kecelakaan akibat kelelahan pengemudi dan kondisi kendaraan yang kurang layak jalan.
Pertemuan ini berlangsung dinamis, di mana masing-masing peserta dapat mengusulkan saran serta kritik. Perwakilan PT. Santam Truckindo Jaya mengusulkan penataan ulang jalur putar balik di wilayah Jakarta Utara, sementara perwakilan depo CCIS menekankan pentingnya komunikasi dan informasi bagi para pengemudi, khususnya terkait sistem pembayaran online yang masih membingungkan.