5 Pasangan Presiden-Ibu Negara Beda Usia Jauh

keepgray.com – Perhatian publik kerap tertuju pada dinamika kehidupan pribadi para pemimpin negara, termasuk mengenai perbedaan usia dalam pernikahan mereka. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, menjadi salah satu pasangan yang sering menjadi sorotan karena selisih usia mereka yang signifikan.

Sebuah insiden yang melibatkan aksi dorong dan tinju antara Presiden Macron dan istrinya di pesawat sempat viral dan menarik perhatian publik. Peristiwa ini kemudian dikaitkan dengan faktor perbedaan usia pernikahan antara kedua pasangan, memicu diskusi mengenai kematangan hubungan dalam rumah tangga yang dipengaruhi oleh usia.

Namun, fenomena presiden yang menikah dengan pasangan yang memiliki selisih usia jauh bukanlah hal yang baru atau unik bagi Macron. Banyak pemimpin dunia lainnya juga memiliki perbedaan usia yang mencolok dengan pasangan mereka, baik itu pasangan yang lebih tua maupun lebih muda.

Berikut adalah dua contoh presiden dan ibu negara yang memiliki perbedaan usia yang sangat jauh:

**1. Nicolas Sarkozy dan Carla Bruni-Sarkozy (13 Tahun)**
Carla Bruni-Sarkozy, yang dikenal sebagai mantan supermodel dan penyanyi-penulis lagu, bertemu dengan Nicolas Sarkozy pada tahun 2007 saat Sarkozy menjabat sebagai presiden Prancis. Pertemuan mereka terjadi dalam sebuah pesta makan malam. Hanya berselang 11 minggu kemudian, pasangan tersebut melangsungkan pernikahan pada tahun 2008, seperti dilaporkan oleh *Business Insider*.

**2. Emmanuel Macron dan Brigitte Macron (24 Tahun)**
Hubungan antara Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux (sebelum menikah) berawal ketika Brigitte adalah guru drama Macron di sekolah menengah, saat Macron berusia 15 tahun dan Brigitte telah menikah. Orang tua Macron memutuskan untuk mengirimnya ke Paris ketika mereka mengetahui mengenai hubungan asmara antara keduanya. Meskipun terpisah jarak, Macron dan Brigitte tetap menjaga kedekatan. Mereka menikah pada tahun 2007, setelah Brigitte menceraikan suaminya. Brigitte pernah menyatakan kepada jurnalis Anne Fulda dalam bukunya “Emmanuel Macron: Seorang Pria Muda yang Sempurna” bahwa, “Tidak seorang pun akan menganggapnya aneh jika perbedaan usia itu dibalik. Orang-orang merasa sulit menerima sesuatu yang tulus dan unik.”