keepgray.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Asep Kurnia, membuka acara penyusunan dan penyelarasan Rencana Strategis (Renstra) Kemenimipas Tahun 2025-2029, di Jakarta. Asep menekankan bahwa 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan akan diintegrasikan ke dalam rencana strategis tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian proses perencanaan jangka menengah Kemenimipas, sejalan dengan terbitnya Peraturan Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Asep mengingatkan pentingnya penyusunan dokumen Renstra yang komprehensif, realistis, implementatif, dan adaptif terhadap perkembangan global serta kebutuhan masyarakat.
“Kita dituntut untuk melaksanakan secara responsif, adaptif, berdasarkan data dan analisis yang tajam. Kita juga harus memperhatikan pendekatan strategis pembangunan global, transformasi digital, serta kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” ujar Asep Kurnia, Rabu (11/6/2025).
Asep juga menambahkan bahwa 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, akan dimasukkan ke dalam Renstra Kemenimipas. Program-program ini sebelumnya berpedoman pada Asta Cita. Menteri Agus Andrianto telah memberikan masukan ke Kemenimipas mengenai poin-poin penting yang perlu dimasukkan ke dalam Renstra yang sedang disusun.
Penyusunan Renstra ini telah dimulai sejak awal tahun 2024 oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Pada tahun 2025, Renstra tersebut dikembangkan lebih luas menjadi Renstra Kemenimipas. Proses penyusunan Renstra ini melibatkan kolaborasi dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, serta berbagai kementerian/lembaga terkait, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Rapat penyusunan Renstra ini dihadiri oleh 83 peserta, terdiri dari 11 peserta eksternal dari berbagai kementerian/lembaga terkait dan 72 peserta internal dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari hingga Kamis (12/6).
